28 November 2007

BATAM.........Selayang Pandang

Batam merupakan sebuah pulau dalam gugusan Kepulauan Riau yang saat ini merupakan daerah otonom mandiri di bawah administrasi Provinsi Kepulauan Riau. Batam secara topografi merupakan “kembaran” pulau Tumasik atau yang saat ini merupakan negara yang berdaulat tersendiri. Dari sisi sejarah Batam pernah di bawah pemerintahan Kasultanan Melaka, Johor Bahru, Tumasik, serta Kasultanan Riau Daratan dan setelah masa Konvensi London 1824, Batam jatuh ke tangan pemerintahan Kolonial Belanda.

Kalajengaken...

Menimbang posisi geografis yang sangat strategis pada persilangan lalu lintas perdagangan internasional melalui Selat Malaka, maka di masa pertengahan orde baru, atas inisiatif BJ Habibie terbentuklah Otorita Batam yang mempunyai tugas mengembangkan Batam menjadi pusat perindustrian dan perdagangan sekaligus menjadi gerbang internasional di selatan Selat Malaka.

Melalui kebijakan tersebut, maka berbagai sarana dan infrastruktur dipersiapkan untuk menunjang kegiatan investasi. Secara bertahap tujuh pulau penting dihubungkan melalui jembatan penghubung. Jembatan tersebut menghubungkan tiga pulau utama, yaitu Batam, Rempang, dan Galang, sehingga rangkaian jembatan yang didisain modern tersebut terkenal sebagai jembatan BARELANG yang kemudian menjadi landmark Batam.

Pada kesempatan bulan kemarin, kami serombongan berkesempatan mengunjungi Batam untuk suatu tugas yang diembankan kepada kami. Banyak cerita dan dongen yang pernah kami dengar mengenai Batam dan semuanya seakan mengesankan kepada suatau ketakjuban dan kemajuan pembangunan yang luar biasa. Akan tetapi, ketika kami sendiri melihat kondisi di sana alangkah jauh panggang daripada api. Banyak hal yang seakan kontradiksi dengan versi batam di alam dongeng kabar cerita.

Batam memang sebuah wilayah yang dikembangkan sebagai sebuah kota terpadu yang mandiri, namun kelihatan konsep pengembangan dan pembangunannya kurang mengadopsi secara proposional akar budaya dan tradisi masyarakat lokal. Hal ini sangat berlainan dengan penegembangan kota Putrajaya atau Syah Alam di Malaysia yang dari sisi bangunan banyak menampilkan nuansa tradisional meski telah didesain lebih ekslusif dengan gaya arsitektur modern. Di Batam yang paling banyak menonjol di kawasan kotanya sendiri hanyalah ribuan ruko di kanan kiri jalan, dan barangkali kota ini memang hanya dirancang untuk sebuah pusat perbelanjaan semata, ataukah memang niatnya untuk menyangi sang tetangga Singapura?

Dari sisi produk, nampaknya belum ada hal yang menggambarakan secara spesisik dan unik mengenai Batam, apakah berupa makanan khas, produk kerajinan atau souvenir yang antik. Yang ada di pasaran kebanyakan malah produk kerajinan dan souvenir negeri tetangga, baik Singapura maupun Malaysia baik berupa cinderamata, kaos, juga aneka ragam makanan mulai dari kue dan coklat impor. Hal ini sangat berlainan semisal Jogja dengan batik, keris, blangkon, perak dan masih banyak jenis produk kerajinan khasnya, maupun untuk jenis makanan semisal gudeg, geplak, bakpia dll.

Dalam hal sarana transportasi umum di darat, nampaknya belum tertata dengan baik dan teratur. Angkutan umum yang ada kurang memberikan panduan kepada pengunjung mengenai jalur dan tujuan perjalanan yang dilayani. Bahkan yang sangat unik, taksi bisa sembarangan mengangkut penumpang hingga kapasitas penuh selayaknya angkot biasa, hal ini jelas sangat membingungkan dan mengurangi rasa kenyamanan dan keamanan pengunjung. Hal tersebut barangkali merupakan kendala utama untuk pengembangan bagi suatu daerah tujuan wisata.

Tantangan ke depan bagi pemda setempat barangkali, apakah Batam bisa menemukan identitas dirinya untuk tampil memberikan andil bagi percaturan ekonomi di Selat Malaka, ataukah hanya sekedar tumbuh mengikuti arus negara tetangga dan menjadi pusat peralihan barang impor serta sekedar tempat pengusahan asing menempatkan pabrik-pabrik uangnya tanpa memberikan kesejahteraan kehidupan bagi warga dan para perantau yang mengadu nasib hidupnya di sana. Tentu hanyalah waktu yang dapat menjawabnya.......


Free chat widget @ ShoutMix